Berusaha ISTIQAMAH

Semua orang tau betapa sulitnya satu kata ini, ya "ISTIQAMAH".

Banyak orang yang BerHijrah tapi sulit untuk bisa Istiqamah, tak lain halnya dengan saya. Sampai saat ini, detik ini, dan sampai kapanpun saya harus perjuangkan Iman saya hanya untuk Istiqamah agar Allah limpahkan ke-Ridhaan Nya kepada saya. Sulitnya Istiqamah, hingga saya harus memiliki wejangan sendiri untuk tetap konsisten dengan apa yang sudah saya pilih dan saya jalani selama ini. Bagaimana caranya supaya saya bisa Istiqamah?

Dimulai dari perjuangan saya Hijrah, meninggalkan semua yang saya cintai dan saya sukai, hanya untuk dapatkan ampunan dan Ridha Illahi.

Hal terberat dalam Istiqamah adalah, tentang Iman yang kadang naik turun. Sejatinya Iman akan bertambah dengan Taqwa dan akan menurun karna Maksiat. Jadi, jika kita merasakan nikmatnya  Iman mungkin karna kita sedang dipuncak semangat untuk selalu beribadah, dan bila kita rasakan lemahnya Iman itu sudah pasti karna kita tak sadar telah berbuat suatu kemaksiatan.

Sulitnya Istiqamah juga diuji dari teman-teman disekitar kita, dulu kita tinggalkan hubungan yang berbau maksiat itu (pacaran) untuk beralih Hijrah di jalanNya. Dan sekarang setelah Hijrah kita lihat betapa bahagianya mereka yang memiliki pacar dengan perhatian yang melimpah, senyum yang merekah dan selalu semangat menjalani hari. Ya tak? Iya karna saya merasakannya juga (dulu)

Tapi yang terlihat diluar belum tentu sama seperti apa yang di rasa. Dalam suatu hubungan pasti ada manis paitnya, manis ketika nafsu terpenuhi, pahit ketika hasrat tak sampai. Saling tunggu kabar, saling ingin dimengerti, saling ingin diperhatikan, tapi pelajaran yang saya ambil dari hubungan seperti itu adalah

"Bahagia tapi tak pernah tenang"
Banyak faktornya, hati tak tenang itu sudah pasti. Selain kita yang semakin hari semakin jauh dari Allah, semakin hari semakin dihujani pertanyaan, sampai kapan hubungan ini di jalani? Apakah benar dia jodohku nanti? (buat yang back street) Apa ortu setuju ya kalo kita ingin menikah? Betul betul betul betul...??? *pake nada upin ipin wkwk

"Jodoh kita sudah tertulis di lauhil mahfudz, mau di dapat dari jalan yang "halal" atau "haram" ya dapatnya pasti sama dia juga, yang beda itu Berkahnya"
*dikutip dari quotes di Instagram

Ada juga type orang yang menjalani hubungan seperti ini;
"kita gak pacaran, cuma saling menjaga. Tapi tiap hari saling lempar perhatian dan baper"an".
Maaf, saya anggap orang seperti ini hanya orang yang berpura-pura bodoh dengan perbuatannya, tak mau mengakui kesalahan yang diperbuat. Right?

Sedikit curhat,
Terkadang saya iri melihat mereka yang sering kali dapat pesan (chat) dari orang yang dicintainya, mereka seringkali melangkah bersama melewati terik dan hujan dengan kekasih yang disayanginya, yaa hal-hal lain juga yang semacamnya (gak perlu ditulis semua), kadang iri melihat mereka yang punya pacar walaupun belum menjadi pasangan halal.

But,
Kembali lagi ke niat awal (Hijrah), ketika perasaan itu muncul saya selalu bisikan hati saya "vir, kamu tau? Perasaan itu datangnya dari syaitan yang mau menghalangi proses Istiqamah kamu, mereka memang bahagia tapi Allah tak akan Ridha". Abis itu sembuh seketika dan bisa muncul dikemudian hari.

Perasaan-perasaan itu bagaikan penyakit ganas yang dapat muncul kapan saja dan di mana saja. Ya tidak? Para Singlelillah pasti ngerasain juga kan...

Tenang shalihah, bahagia seperti mereka itu hanya sesaat saja rasanya! tapi jika kita sudah dapatkan Ridha Allah pasti akan kita rasakan nikmatnya bahagia sepanjang masa baik dunia bahkan di akhirat karna Allah sendiri yang takdirkan kita untuk bahagia.

Bahagia kita buah dari susah nya kita untuk Istiqamah, bahagia kita buah dari payahnya kita menjaga Iman. Kita harus yakin bahwa Allah melihat usaha kita untuk selalu taat kepadaNya, Allah akan ganti dengan hal yang tak pernah kita duga sebelumnya.

"Sesungguhnya Allah akan ganti dengan yang lebih baik apa yang telah Allah ambil darinya, kecuali dia Ikhlas".

Ujian Istiqamah lainnya,
Kadang liat temen bagus banget baju yang dipakainya, kekinian bangedhhh en gaul bangetlahh pokoknya. Kerudung di puntel-puntel ke atas ke bawah (hijaber), celana di gulung-gulung bawahnya, baju ngpress banget biar keliatan langsingnya. Ohh No!

"Jaman boleh ketinggalan tapi IMAN jangan"

Sekarang saya sedang berusaha Istiqamah dalam berpakaian, Syar'i dan menutup dada, menutup rapat-rapat pergelangan tangan, menutup rapat juga kaki saya (aurat soalnya) *bukan sombong. Tujuannya, karna saya sadar belum bisa menjadi wasilah (jembatan) untuk kedua orang tua agar mereka masuk Syurga, yang bisa saya lakukan hanya meringankan beban mereka di akhirat nanti, salah satu caranya dengan menutup aurat dan tidak  (lagi) berpacaran.

Karna satu helai rambut kita terlihat dengan yang bukan mahrom, sama saja satu kali kita dorong ayah kita ke pintu neraka. 

Dan pacaran, gak mungkin pacaran gak pake nafsu bohong klo nggak. Pegangan tangan, tatapan mata, dan banyak hal lainnya yang mendekati zina.

Berpegangan tangan dengan yang bukan mahrom, sama saja kita biarkan ibu kita di alam kubur dipegangnya batu krikil yang dipanaskan di dalam neraka, panasnya jika digenggam dapat merebus sampai ke otak, Naudzubillah. TEGA?!
Lebih tega lagi yang udah tau tapi tetep di lakuin.

Jangan ya guys, kasian orang tua udah berkorban banyak buat kita selama hidupnya. Sampai kapanpun gak akan bisa kita membalasnya.

*Masalah baju
Kata siapa mereka gak cantik, mereka gak hits, mereka gak banyak yang suka, banyak!

Dulu hobby saya itu mix and match baju-baju, warna kerudung, sampe sepatu bela-belain beli supaya cocok tampilannya.

Tapi yang cocok tampilannya belum tentu cocok di mata Allah, yang mahal bajunya belum tentu Allah Ridha, yang postingan di Instagram nya beribu like dan bertumpuk komentar pujian belum tentu Allah sendiri ikutan like dan memujinya. Ya nggak? Iyalah... *maksa heheh

"Semakin dalam Pemahamannya, semakin sederhana pula penampilannya. Karna sungguh hijab itu untuk meraih Ridha Allah, bukan decak kagum Khalayak".

Ujian berta lainnya dari Istiqamah,
Baperan liat pasutri yang sudah pada halal, ya gak? Iya in aja wkwk. Diingetin lagi ya teman Hijrahku tersayang, coba di upgrade lagi niat nya Hijrah karna Allah bukan karna jodoh.

Jadiin motivasi buat diri sendiri, kalo kita mau jodoh yang baik maka diri sendiri harus baik dulu, kalo pengen dapet jodoh yang sholeh diri sendiri harus sholehah dulu, kalo pengen dapet jodoh yang menjaga pandangan diri sendiri kurang-kurangin narsisnya di medsos. Heheh
(karna apa yang kita lakuin sekarang, juga lagi dilakuin sama jodoh kita) *kurang lebih seperti itu

Kalo pengen di kabul doanya bikin Allah Ridha dulu. Caranya? Liat dulu apakah yang kita lakuin niatnya udah karna Allah belum? Udah untuk Ridha Allah belum? Sebaik apapun kita mengubah diri menjadi baik dan shalehah kalau niatnya bukan karna Allah ya NOTHING!

Oiya yang terpenting juga Ridha Orang tua, jaga perasaan mereka.

yang udah Hijrah hati-hati sama ini ya #selfreminder juga soalnya, kadang kita salah niat salah tujuan. Koreksi lagi niatnya, sayang bangetkan udah Hijrah tapi gak dapet juga Ridha Allah, hmm.
Astagfirullah

Jadi gitu ya guys, teman-teman, Sahabat Hijrah semua, para pembaca yang sudah Hijrah maupun yang baru niat mau Hijrah, semoga di lancarkan Proses Hijrahnya semoga di luruskan niat Istiqamahnya. Amiin

Yakin aja sama Allah, kalau Allah selalu bersama orang-orang yang Taat kepadaNya. Urusan rejeki, jodoh, itu pasti Allah permudah sebagaimana usaha kita dalam memperbaiki karna Allah dan usaha kita dalam mencari Ridha Allah. Tapi kalau soal maut Allah gak pernah jamin orang yang sudah Hijrah bakal masuk Syurga juga, Nggk!

Iman kita tanggung jawab diri sendiri, mau naik turun itu iman kita yang kendaliin semuanya. Orang yang sudah Hijrah aja belum tentu masuk Syurga apalagi yang belum kan?

Sama-sama kita saling memotivasi diri satu sama lain, untuk tetap teguh pada pendirian berada di jalan yang Allah Ridhai, tidak tergoda pada kebahagiaan yang sifatnya hanya sementara itu.

"Niatkan Hijrah hanya karna Allah, karna jika Allah sudah cinta maka apapun yang kita minta pasti Allah akan berikan".

Yaudah segini dulu ya sharingnya, semoga bermanfaat. See you next time :)

Writing by @vrddu- (IG)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengharap Ridha Rabb ku

FRIEND OR BEST FRIEND?